Residential
JA HOUSE
SUTERA PALMA RESIDENCE, ALAM SUTERA, SOUTH TANGERANG, INDONESIA
SUTERA PALMA RESIDENCE, ALAM SUTERA, SOUTH TANGERANG, INDONESIA
Konsep arsitektur rumah terintegrasi dengan teknologi desain pasif muncul sebagai solusi untuk hal ini yang terus berkembang masalah. Ventilasi silang, diatur dengan bukaan yang ditempatkan dengan baik untuk menjamin kenyamanan jumlah pertukaran udara, menyalurkan udara hangat ke atas dan mengeluarkannya. Bersama alam dalam pencahayaan untuk mengurangi ketergantungan pada pencahayaan buatan dan dengan demikian mengurangi konsumsi energi.
Menghadirkan rumah “home” yang pertama kali dalam perjalanan kehidupan 1 keluarga muda adalah merupakan langkah dan pemikiran khusus bersama. Saat tinggal menjalani kehidupan sebelumnya dalam mendidik dan membesarkan ke-2 anaknya di dalam sebuah kompleks pergudangan dan tinggal sekitar 5 tahun di dalam 1 bangunan gudang bentang besar adalah merupakan keniscayaan dan sebenarnya adalah merupakan pilihan dari segala macam kemungkinan yang akan dilaluinya.
Bangunan gudang yang tidak lain adalah sebuah cangkang atau pelingkup fisik saja. Bisa dilalui pemilik sampai saat ini dengan segala macam kekurangannya. Telah terjadi sebuah kualitas ‘menghuni’ pada kondisi tertentu bangunan walaupun bukan bukan diciptakan untuk sebuah hunian.
Kualitas ‘menghuni’ erat kaitannya dengan hadirnya eksistensi penghuni dalam ruang-ruang dalam bangunan tersebut yang direncanakan khusus. Bagaimana penghuni kehidupan penghuni mengalir dengan baik dalam ruang-ruang tersebut menjadi penting dan vital.
Transisi kualitas ruang dengan harapan, kualitas ‘menghuni’ dan‘rumah’ hadir dengan sendirinya dalam rumah barunya.
Rumah ini berada di kawasan perumahan Sutera Palma, Alam Sutera, Tangerang. Bentuk lahan yang berada di sudut jalan, berada di area berventilasi utara dan barat. Bentuk bangunan harus membantu meredam panas sinar matahari pada sisi barat yaitu pada sisi kiri lahan dan harus mampu menciptakan privasi dari bangunan yang terlihat dari jalan raya besar Alam Sutera di seberang Utaranya. Pemilik rumah mengharapkan adanya privasi dengan kegunaan program fungsi yang cukup banyak.
Konsep desain dimulai dari orietasi kavling terhadap arah datangnya sinar matahari. Panas dan angin musim mempengaruhi bangunan dan merupakan titik awal penataan fungsi bagian dalam. Didesain bentukan khusus yang akan menghalangi panas dari barat memasuki ruang tamu utama, teras penerima dengan pohon eksisting yang sangat besar di depannya. Penangkal masuknya panas sinar matahari barat dengan membuat kemiringan atap yang sedikit curam dengan overstek lebar.
Dalam pendekatan modern tropikal dengan atap overhanging memberikan proteksi terhadap sinar matahari tropis dan hujan.
Keduanya berusaha utk menghembuskan secara terpisah tentang arsitektur vernakural, membuat hubungan antara dinding dan non-dinding, dan tetap menggunakan pembatas panel motif yang fleksibel [buka-tutup] untuk menghubungkan ruang dalam dan ruang luar.
Sebagai area transisi di sisi barat ditempatkan teras kayu dan kolam renang dengan proteksi vegetasi yang ditanam rapat. Cahaya alami bisa masuk dengan mengurangi panasnya ke area ruang keluarga dan ruang makan di tengah. Penataan zona fungsi ruang dibagi 4 kotak dengan pemisah di tengah berupa void besar tempat cahaya matahari masuk langsung dari atas, Atap dibuat lubang khusus di void tersebut untuk menyebarkan cahaya alami secara merata di bagian inti rumah, agar setiap fungsi rumah dapat menerima cahaya alami dan penghawaan dengan baik.
Bagian dalam rumah didesain terbuka dan lapang dengan 4 zona dan sirkulasi silang tempat diletakkan tangga utama. Fungsi pada lantai 1 adalah ruang tamu dan kantor, serta area servis dengan akses pintu terpisah dari sisi jalan di utara dan barat.
Lantai 2 terdapat ruang keluarga, ruang makan dan dapur bersih didesain sedemikian rupa sehingga masing-masing fungsinya merupakan area terbuka yang saling terhubung dengan innercourt void di tengah-tengahnya. Perbedaan antar lantai dengan sedikit split level untuk memberikan visual dan ketinggian ceiling yang berbeda dari masing-masing ruang. Teras kayu membantu memisahkan ruang satu sama lain dan mempunyai akses langsung ke kolam renang. Area tengah rumah berhubungan dengan ruang makan dan dapur bersih dengan void cahaya di tengah.
Di lantai 3 ruang-ruang di setiap lantai dapat saling terhubung dengan jalur sirkulasi yang efektif, namun setiap zona tetap menciptakan privasi bagi yang memanfaatkan area tersebut. Terdiri atas Kamar Tidur Utama dan Kamar Tidur Anak. Karena anggota pemilik rumah memiliki hobi yang beragam, mereka membutuhkan beberapa ruang-ruang yang terpisah dan menjalankan kegiatan masing-masing serta dapat berhubungan di waktu yang diinginkan. Dinding atas di lantai tiga yang menyatu dengan ruang multifungsi dan kamar tidur utama di sebelah barat memiliki desain jendela lebar namun ternaungi teritisan atap yang panjang. Dari jendela tersebut dapat melihat matahari terbenam tanpa harus merasa panas dan silau karena efek sinarnya. Cahaya menciptakan bayangan dan gerakan sinar yang berubah sesuai pergerakan matahari. Dapat dikatakan bahwa rumah ini didesain dengan keseimbangan dalam perencanaan pemanfaatan lahan agar sesuai dengan luas bangunan, termasuk memilih untuk menjaga sekaligus memanfaatkan alam sebaik-baiknya.